Museum Tsunami Aceh merupakan tempat bersejarah yang dibangun untuk mengingatkan kepada generasi yang akan mendatang mengenai kejadian bencana gempa dan tsunami di Samudera Hindia pada tahun 2004 silam yang merenggut 227 ribu korban. Gempa bumi dengan kekuatan 9,1 skala Richter dan ketinggian tsunami hingga 30 meter ini begitu dahsyat. Karena itu, Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh-Nias, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Pemerintah Daerah Nanggroe Aceh Darussalam, Pemerintah Kota Banda Aceh dan Ikatan Arsitek Indonesia membangun Museum Tsunami Aceh dan meresmikannya pada tahun 2008.
(Baca juga: Pemandangan Pantai Tanjung Tinggi di Bangka Belitung)
Keunikan Museum Tsunami Aceh
Konstruksi bangunan Museum Tsunami Aceh sangat indah dan kaya akan makna. Temboknya berkelok dan diisi relief geometric membuat tempat berserjarah ini semakin memukau. Ketika masuk, Aladiners akan menelusuri lorong atau koridor gelap dan sempit sepanjang 30 meter di antara dua dinding air setinggi 22 meter. Suasana ini dibuat untuk membuat Aladiners ikut merasakan rasa dan situasi panik saat tsunami menerjang.
Source: museumtsunami
Museum Tsunami Aceh terdiri dari dua lantai. Lantai 1 adalah tempat yang berisi rekam jejak mengenai tsunami mulai dari pra tsunami, saat tsunami dan pasca tsunami. Pengunjung juga bisa melihat foto-foto peristiwa, artefak jejak tsunami beserta replika dioramanya.
Di lantai ini juga terdapat catatan nama-nama korban tsunami sampai dengan nama-nama orang yang selamat. Pencatatan dilakukan di dinding Ruang Sumur Doa. Pengunjung akan memasuki Ruang Sumur Doa setelah melalui Ruang Kenangan. Ada sekitar dua ribu nama orang yang menjadi korban tsunami. Ruangan ini memiliki esensi makna kuburan massal bagi korban tsunami.
Source: Acehnews
Sementara itu, lantai atas terdapat jembatan. jembatan. Di jembatan akan terlihat kondisi lantai satu yang merupakan tempat terbuka dengan kolam di bagian tengah. Serta ada prasasti berbentuk batu bulat yang bertuliskan beberapa negara yang ikut serta membantu Aceh ketika tsunami menenggalamkan ribuan orang di Aceh. Jika melihat ke atas jembatan maka akan terlihat bendera dari negara-negara yang membantu Aceh saat bencana tsunami Aceh terjadi.
Di sisi lantai lain, Aladiners juga dapat mengunjungi tempat yang berisi media-media pemberlajaran seperti perpustakaan, ruang alat peraga, ruang 4D hingga toko souvenir. Beberapa alat peraga yang ditampilkan di lantai ini antara lain rancangan bangunan yang tahan gempa dan model diagram patahan bumi.
Demikian informasi tentang wisata sejarah di Museum Tsunami Aceh. Museum ini cocok dikunjungi Aladiners sebagai wisata edukasi sekaligus sejarah. Pasalnya, museum ini dengan apik apik mengemas dan menjelaskan suatu bencana alam yang memakan banyak korban menjadi suatu bentuk media pembelajaran yang amat menakjubkan.
Baca juga: 5 Museum di Indonesia yang Wajib Dikunjungi
Komentar