Ingat Semarang, ingat? Lawang Sewu, Simpang Lima, bandeng Juwana, tahu bakso. Iya, itu semua bener. Tapi, masih ada satu hal lagi yang juga berkaitan erat dengan Semarang. Apa hayo? Yup, lumpia! Pulang dari Semarang tanpa bawa lumpia itu bagaikan kamu tanpa aku (lah?) alias nggak lengkap. Ngomong-omong tentang lumpia Semarang, ada satu toko lumpia yang legendaris di sana, yakni lumpia gang lombok. Kayak gimana, ya kelezatan lumpia gang lombok Semarang ini?
Nyari lumpia di Semarang, tuh, kayak nyari sayur di pasar tradisional. Gampang ditemukan. Coba kamu masuk ke toko oleh-oleh, pasti di sana jual lumpia. Iya, sih, nyari lumpia di Semarang gampang dicari, tapi kalau kamu pengin ngresain lumpia yang autentik, kamu kudu datang ke Gang Lombok.
Jalan Gang Lombok nomor 11. Di situlah lokasi lumpia gang lombok, lumpia tertua di Semarang yang usianya seabad lebih alias 100 tahun lebih. Wihhh…… Saat ini, usaha lumpia tersebut dikelola Purnomo Usodo atau akrab disapa Untung. Ia merupakan generasi keempat.
Sumber: https://bersatoe.com/2016/03/11/sehari-di-semarang-menikmati-kuliner-pecinan-gang-lombok-1/ (by Ecka)
Jalan Gang Lombok nggak begitu lebar, jadi mending kamu ke sana naik sepeda motor. Patokan yang paling gampang buat nemuin lumpia gang lombok adalah Kelenteng Tay Kak Sie. Cukup jalan bentar dari kelenteng itu, kalian udah sampai di lumpia gang lombok.
Lumpia gang lombok Semarang buka pada pukul 8.00 – 17.00. Dari pukul 8.00, ketika tokonya baru buka, udah banyak pelanggan datang. Ketika jam makan siang, beuh, antreannya alamak jang! Kalau ngantre pas jam makan siang, siap-siap masuk waiting list. Pesen dulu, terus setengah – satu jam lagi, baru diambil.
Sumber: https://www.travelblog.id/gurihnya-lumpia-di-gang-lombok-semarang/
Isian lumpia gang lombok ada dua, isi ayam dan udang. Lumpianya ada yang berupa lumpia goreng, ada pula yang berupa lumpia basah. Lumpia goreng bertahan sampai 3 hari, sedangkan lumpia basah hanya bertahan 1 hari. Kalau mau bawa oleh-oleh, mending beli lumpia goreng.
Harga satu lumpia ialah Rp15.000. Agak mahal? Memang, tapi sepadan, kok. Lumpianya cukup “gemuk” dan isinya banyak. Makan satu lumpia dijamin kenyang.
Meskipun udah berdiri ratusan tahun lamanya, lumpia gang lombok Semarang nggak buka cabang sama sekali. Tempat jualannya pun nggak berubah, tetep di situ dan tetep segitu luasnya. Jadi, kalau mau mencicipinya, mau nggak mau, kalian mesti datang ke Semarang.
Sumber: https://www.qraved.com/journal/travel/5-lumpia-paling-enak-yang-cuma-ada-di-semarang
Selain berisi ayam atau udang, isian lain pada lumpia gang lombok Semarang adalah telur dan rebung. Rebung ini, nih, yang kadang bikin orang ogah makan lumpia karena bau amis. Tapi, tenang, kalau kalian makan lumpia gang lombok, bau amis rebung nggak akan kecium.
Bau amis rebung berasal dari zat tepungnya. Nah, kalau di lumpia gang lombok, zat tepung di rebung bener-bener dicuci bersih sampe ilang lang lang. Alhasil, nggak lagi bau amis, deh, pas dimasukin jadi isian lumpia.
Kalau kalian lagi jalan-jalan ke Semarang, jangan lupa mampir ke Jalan Gang Lombok dan beli lumpia gang lombok, ya. Dijamin ketagiha, deh. Mister saranin, sih, kalian datang hari ini buat mesen, terus datang lagi keesokan harinya buat ngambil. Biar nggak kelamaan ngantre gitu.
Komentar