Tahukah kamu, kalau Indonesia memiliki dataran tinggi yang masyarakat setempatnya tinggal jauh dari peradaban dan hidup bersanding dengan alam? Jawabannya ada. Terdapat banyak masyarakat dataran tinggi yang membuat pemukiman atau desa di beberapa daerah di Indonesia. Salah satunya adalah Desa Wae Rebo di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Di desa ini masyarakat Wae Rebo bermukim di sebuah dataran tinggi terpencil dan hidup Bersatu dengan alam. Yuk, kenal lebih dekat dengan Desa Wae Rebo ini!
(Sumber: unsplash.com)
Lokasi Spesifik Desa Wae Rebo
Desa Wae Rebo terletak Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur di ketinggian 1.200 mdpl yang dikelilingi gunung dan lembah. Des aini sering disebut sebagai Negeri di Atas Awan dengan suasana yang sejuk dan asri.
Arsitektur Bangunan
Bentuk dan rangka bangunan di Desa Wae Rebo menjadi salah satu keunikan dan menjadi daya tarik wisatawan. Desa ini memiliki rumah adat unik bernama Mbaru Niang yang berbentuk kerucut besar. Desa Wae Rebo hanya memiliki 7 rumah yang mempunyai arsitektur khas terbuat dari bahan bangunan yang ada di alam. Di tengah 7 bangunan terdapat tempat khusus bernama Compang yang dikeramatkan.
Masing-masing bangunan rumah terdiri atas lima tingkat. Tingkat dasar atau tingkat pertama adalah tempat tinggal anggota keluarga dan beraktivitas, tingkat kedua adalah tempat untuk menyimpan makanan sehari-hari, tingkat ketiga adalah tempat menyimpan benih, tingkat keempat merupakan tempat untuk menyimpan suku cadang makanan jangka panjang dan tingkat kelima untuk menyimpan barang-barang untuk sesajian yang terbuat dari anyaman bambu.
(Sumber: flickr.com/You Shanghao)
Rute Perjalanan yang Ditempuh
Untuk mencapai Desa Wae Rebo, Aladiners dapat menggunakan mobil ataupun motor dari Ruteng yang merupakan Ibukota Kabupaten Manggarai menuju ke Desa Denge. Perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki menuju Wae Rebo, dengan membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam.
Jika Aladiners berencana untuk berkunjung ke Desa Wae Rebo, maka perlu mempersiapkan baterai cadangan untuk telepon genggam yang dibawa. Hal ini dikarenakan, akses listrik yang masih terbatas untuk digunakan. Desa Wae Rebo buka setiap hari dan Aladiners bisa menumpang di rumah penduduk setempat untuk menginap.
Satu hal unik lagi yang terdapat di Desa Wae Rebo adalah bisa melihat milky way. Dipadukan dengan cahaya remang-remang dari rumah-rumah niang di sekeliling, Aladiners akan merasa seperti berada di dalam mimpi.
(Sumber: flickr.com/aldiansilalahi)
Keindahan Desa Wae Rebo telah ditegaskan oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada tahun 2012 dalam acara Asia Pacific Heritage Award. Desa Wae Rebo diberi penghargaan sebagai Top Award Of Excellences. Pada tahun 2013 Desa Wae Rebo menjadi nominasi di Aga Khan Award dan 2015 Wae Rebo mendapatkan UNESCO Conservation Award.
Komentar