Coba inget-inget. Dulu waktu kamu kecil pernah ngerasain naik gajah di kebun binatang, gak? Buat yang belum pernah, apakah kamu tertarik cobain naik gajah suatu saat nanti? Mister berharap banget semoga jawaban kamu "gak tertarik". Yaaah, bukannya gak boleh sama sekali, sih, tapi kamu harus paham betul tempat mana yang bisa dipercaya. Apa alasannya? Nih, Mister jelasin satu-satu, ya.
1. Gajah tunggangan dipisahkan dari induknya sejak kecil
sumber foto: animalia-life.club
Supaya bisa jadi tunggangan turis, seekor gajah diajarkan kalau dia harus tunduk sama pemiliknya. Pertama-tama, bayi gajah bakal dipisahkan dari induknya supaya sang induk gak sempat mengajarkan dia menjadi gajah sejati dengan segala perilaku dan kemampuan bertahannya. Setelah harus mengalami perpisahan yang traumatis kayak gini, si gajah bakal dikurung dalam kandang sempit, dilatih sambil dipukulin tongkat berpaku, dibiarkan kelaparan, dan gak bisa tidur nyenyak. Begitu dia ngerasa gak berdaya, otomatis dia bakal nurut sama si pemilik sehingga dianggap "aman" untuk turis.
2. Gajah tunggangan dibebani alas duduk yang menyiksa
sumber foto: blog.travefy.com
Satu-satunya cara naik gajah yang "berkeprihewanan" adalah duduk langsung di atas lehernya tanpa alas apa pun. Pertanyaannya: Amankah cara ini buat turis?
Berhubung jawabannya udah pasti gak aman, maka gajahlah yang harus mengalah. Kursi gajah, atau sering disebuat howdah, sebenernya gak nyaman buat gajah, bahkan ketika gak ada manusia yang duduk di atasnya. Selain itu, howdah yang diikatkan dengan tali mengelilingi perut dan ekor gajah ini bisa bikin lebam, kulit bernanah, sampai cedera tulang belakang. Parahnya lagi, gajah yang ditunggangi dengan howdah selama sejam atau lebih rentan kena stress dan dehidrasi. Udah banyak, lho, kasus gajah jatuh dan mati karena kelelahan dan gak kuat nanggung beban psikologis!
3. Ngerasa kagum ngeliat gajah bisa main bola atau senam? Mereka gak sebahagia itu, kawan!
sumber foto: cutestpaw.com
Bukan cuma bisa ditunggangi, gajah juga sering disuruh jadi seniman buat bikin turis kagum. Pernah ngeliat gajah jago guling-guling atau oper bola? Jangan keburu seneng dulu. Kita harus cari tahu dulu proses latihan mereka. Gajah yang diajari kemampuan spesial ini belum tentu ngerasa enjoy. Itu bukan bentuk ekspresi gembira mereka, melainkan hasil latihan di bawah pukulan dan ancaman kelaparan. Lagipula, coba dipikir lagi, deh. Memangnya ada gajah di alam liar yang mendadak handstand pas mereka lagi seneng? Gak, kan?
4. Membebaskan mereka belum tentu berarti mereka udah aman
sumber foto: timedotcom.files.wordpress.com
Kamu tergerak buat membebaskan gajah-gajah setelah baca tiga alasan di atas? Sayang sekali kenyataannya gak semudah itu. Gajah yang ditangkep dan dilatih sejak kecil terlanjur kehilangan kemampuan bertahan hidup di alam bebas. Kalau udah gak dipakai dalam sirkus atau wisata, banyak dari mereka malah dieksploitasi buat ngangkut kayu hasil tebang ilegal. Bukan cuma disuruh angkat beban berat, mereka juga dicekokin amphetamine supaya bisa kerja lebih keras lagi. Kalau udah begini, mending sejak awal gak usah menangkap gajah-gajah itu, deh!
5. Masih tetep pengin naik gajah? Cari tahu dulu tempat-tempat yang bisa dipercaya
sumber foto: thailanddaytours.com
Kamu tetep mau naik gajah demi bikin senang keponakan atau mewujudkan mimpi masa kecil? Hiks, Mister sedih, deh. Yaaah, kalau ngidamnya memang kebangetan, Mister minta tolong supaya kamu research dulu sebelum bertindak. Cari tempat yang membatasi waktu kerja para gajah cuma 4-5 jam sehari, melarang orang naik ke punggung gajah, membatasi pengunjung melihat gajah hanya dari jarak tertentu, dan membebaskan gajah dari rantai-rantai. Perhatikan juga apakah tempat mereka rutin dibersihkan karena gajah gak suka nginjek kotoran mereka sendiri. Kalau ada gajah yang diem aja alias gak goyang-goyangin ekor dan kuping, buruan protes ke pemilik tempat karena itu berarti si gajah sakit atau stress. Butuh rekomendasi tempat yang bisa dipercaya? Di Chiang Mai, Thailand, ada Elephant Nature Park dan Burm and Emily's Elephant Sanctuary. Sedangkan di Kamboja, ada Elephant Valley Project. Kalau kamu ke Laos, di sana ada Elephant Conservation Center Sayaboury Province yang oke!
Komentar