Siapa suka makan roti? Kalau Mister, sih, suka-suka aja makan roti. Orang biasanya makan roti saat sarapan atau bisa juga dibuat ngemil di tengah-tengah nyelesain kerjaan. Tahu nggak, sih, di Purwokerto, Jawa Tengah, ada roti yang sangat legendaris. Namanya Roti Go. Udah tua banget, lho, usianya, seabad lebih! Penasaran dengan Roti asal Purwokerto itu? Yuk, baca di bawah.
Ratusan tahun silam, tepatnya pada 1898, pasangan suami istri Go Kwee Ka dan Pake Nio memulai usaha toko roti yang diberi nama Roti Go. Go adalah nama marga sang suami. Siapa sangka, usaha yang didasari ilmu ototidak itu pada akhirnya berkembang menjadi usaha yang laris-manis dan bertahan hingga kini.
Usaha Roti Go kini dikelola pasutri Pararto Widjaja dan Rosani Wiogo. Rosani merupakan cucu dari Go dan Pake, pendiri Roti Go. Rosani dan suaminya mulai menjalankan usaha Roti Go pada 2004 ketika kedua orangtua Rosiani meninggal.
Nilai plus Roti Go asal Purwokerto dibandingkan roti pada umumnya ialah nggak menggunakan bahan kimia sama sekali, entah itu untuk pewarna, pengembang, dan pengawet. Oleh karenanya, roti ini paling-paling bertahan cuma sampai 2 hari.
Sumber: https://ohayo.co.id/menyantap-roti-satu-abad-dan-es-krim-di-toko-roti-go/
Kalau ada roti yang nggak laku dalam 2 hari, mau nggak mau roti tersebut kudu dibuang. Jadi, roti yang dijual selalu dalam keadaan fresh. Otomatis, Roti Go juga nggak bisa dibawa pulang untuk oleh-oleh. Beli hari itu, dihabiskan pula hari itu.
Proses dibuatnya Roti Go dimulai dari biang atau bibit roti yang merupakan resep turun-temurun yang sampai sekarang masih dilestarikan. Biang roti tersebut diberi tepung terigu, air, dan gula, lalu ditempatkan dalam wadah khusus sampai mengembang jadi adonan.
Adonan yang siap dipanggang kemudian dimasukkan ke dalam oven. Ovennya bukan oven modern seperti yang biasa kalian lihat di acara masak di TV, melainkan oven kuno yang terbuat dari batu bata dengan kayu bakar sebagai bahan bakarnya.
Sumber: https://toko-roti-go.business.site/
Nama saja kuno, jadi nggak ada petunjuk buat mengatur suhu. Terus, gimana? Para pekerja Roti Go udah punya insting kuat untuk mengatur suhu di dalam oven menggunakan tangan sebagai patokan. Penggunaan oven kuno inilah yang membuat Roti Go punya aroma khas aroma panggang alami.
Apa saja varian Roti Go asal Purwokerto? Ada roti isi kelapa, keju, srikaya, daging sapi dan ayam, durian, cokelat, kacang hijau, roti sobek, pastri, dan lain-lain. Di antara semua itu, yang paling laris diburu pembeli adalah roti isi durian. Selepas jam 2 siang, roti isi durian biasanya udah habis.
Sumber: https://www.liputan6.com/bisnis/read/3948213/foto-mengintip-produksi-roti-go-tertua-di-indonesia?page=8 (by Liputan6.com/Fery Pradolo)
Siapa tahu, nih, ada di antara kalian yang lagi liburan ke Purwokerto, kalian bisa coba mampir ke toko Roti Go. Lokasinya di pusat kota, yakni di Jalan Jenderal Sudirman nomor 724.
Toko Roti Go asal Purwokerto buka dari pukul 8.00 – 20.30. Kalau udah tutup dan masih ada roti sisa, roti biasanya dijual kembali oleh pedagang dengan ditempatkan pada gerobak. Pedagang ini mangkal di depan toko dari malam toko tutup sampai keesokan paginya ketika toko buka.
Komentar