Pernah nyoba belanja di pasar loak? Kalau kebetulan kalian berlibur ke Jogja, kalian bisa datang ke Pasar Senthir untuk nyobain belanja di pasar loak. Mau cari barang apa aja, semua ada di sana. Asalkan kalian jeli dan nggak pantang menyerah buat keliling-keliling, kalian pasti nemu barang yang kalian cari. Lokasi Pasar Senthir gak susah ditemukan, kok, karena masih berdekatan dengan kawasan Malioboro.
Kalian yang pernah ke Jogja, kalian mungkin tahu Pasar Beringharjo, secara pasar itu ada di kawasan Malioboro. Pasar Beringharjo merupakan salah satu tempat hitz di Jogja buat memborong batik. Pasar tersebut merupakan pasar tradisional tertua di Jogja.
Bentar, bentar. Kok, Mister malah ngomongin Pasar Beringharjo? Bukannya mau ngebahas tentang Pasar Senthir? Sabar, bro dan sis. Pasar Senthir itu masih berhubungan dengan Pasar Beringharjo, karena lokasinya “jadi satu”.
Jadi, gini, area yang dijadikan Pasar Senthir merupakan tempat parkir Pasar Beringharjo. Pagi sampai sore jadi tempat parkir, malem jadi pasar. Dari Pasar Beringharjo, kalian berjalan ke arah timur ke Jalan Pabringan Selatan. Nah, di situ, tuh, lokasi Pasar Senthir.
Sumber: https://pewartayogya.wordpress.com/2014/11/04/berburu-rejeki-bermodal-senthir/ (by PY/DA)
Pasar Senthir buka dari jam 7 – 12 malem. Biasanya, mulai jam 10 malem, pasar berangsur sepi, karena para pedagang udah berkemas. Nggak ada lapak di sana. Para pedagang berjualan di atas lantai ber-paving dengan beralaskan karung atau terpal.
Ada ratusan pedagang yang berjualan di Pasar Senthir, baik yang terdaftar maupun nggak. Ketika musim hujan, pasar yang eksis sejak puluhan tahun silam itu tutup, karena di sana memang nggak ada tenda untuk melindungi barang dagangan.
Sama kayak pasar loak pada umumnya, Pasar Senthir adalah pasar segala. Segalanya tersedia, barang murah maupun barang branded, barang bekas maupun barang baru. Ada apa aja? Peralatan dapur, barang elektronik, fesyen, buku, perkakas untuk merenovasi bangunan, onderdil motor, dan masih banyak lagi.
Sumber: http://elpickers.blogspot.com/2012/09/iseng-iseng-ngelayab.html
Kalau kalian demen mengoleksi barang-barang antik, bisa, tuh, datang ke Pasar Senthir. Di sana kalian bisa menemukan kartu pos dan perangko tempo dulu, kompas, majalah jadul, tape kaset lawas, uang koin kuno, piano antik, keris, sampai minyak yang aneh-aneh macem minyak laba-laba.
Selain berjualan barang, terkadang pedagang mengajak pengunjung bermain catur. Pedagang membuka papan catur dan menantang pengunjung untuk melawannya. Pengunjung harus membayar Rp5.000. Pertandingan catur pedagang vs pengunjung ini jelas menarik perhatian.
Kenapa dinamakan Senthir? Dalam bahasa Jawa, senthir berarti lampu berbahan minyak tanah atau sering juga disebut lampu teplok. Dulu, pedagang di pasar tersebut berjualan dengan mengandalkan senthir sebagai alat penerangan. Sekarang, mereka nggak lagi menggunakan senthir, tapi menggunakan neon.
Sumber: http://jusbugis.blogspot.com/2017/01/pasar-senhtir-yogyakarta.html
Pasar Senthir cukup terkenal di kalangan pejabat dan artis. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan seniman almarhum Djaduk Ferianto cukup sering datang ke Pasar Senthir. Seniman lokal Jogja pun banyak yang berbelanja di sana.
Sebelum mengakhiri artikel ini, Mister mau kasih tahu satu hal menarik dari Pasar Senthir yang kalian mungkin nggak pernah duga. Ternyata, beberapa pedagang di Pasar Senthir merupakan bekas narapidana, lho. Tenang aja, tetep aman, kok belanja di sana.
Komentar