Sekilas, gak ada hal yang beda dari kota di Jerman yang populasinya sekitar 19 ribu jiwa ini. Suasananya tenang, pengaruh arsitektur abad pertengahannya masih kental, semuanya kelihatan wajar-wajar aja kayak kota di Eropa pada umumnya.
Begitu matahari bersinar (ceilah!), barulah kota ini keliatan beda dari kota mana pun di dunia. Semuanya diselimuti gemerlap misterius yang cantik, mulai dari jalanan sampai bangunan-bangunannya. Ya iyalah, gimana gak bersinar kalau bahan utama bangunan kota ini adalah batu suevite yang nyimpen jutaan potongan berlian mini di dalemnya?
Saking kecil dan bercampurnya berlian-berlian itu, pendatang yang paling awal menduduki kota ini sama sekali gak nyadar. Yah, untung aja sih mereka gak tahu. Bisa-bisa kota ini udah jadi ladang pertumpahan darah karena direbutin banyak pihak!
sumber foto: noerdlingen.de
Waktu pertama kali mulai dibangun di abad ke-9, orang-orang yang memang gak tahu kalau batuan yang mereka pakai buat ngebangun gereja, jalan, dan menara semuanya mengandung berlian. Mereka malah nyangka kota tempat tinggal mereka berlokasi di kawah gunung berapi karena bentuknya memang mirip ceruk. Bahkan buku-buku sekolah mereka ngomong demikian! Pendapat itu terpatahkan waktu ada ahli geologi bernama Eugene Shoemaker dan Edward Chao yang nyadar kalau Nordlingen dibentuk dari atas, bukan dari bawah sebagaimana kawah.
sumber foto: travelandleisure.com
Ternyata emang bener. Sekitar 15 juta tahun lalu, konon ada asteroid seberat 300 miliar ton dengan kecepatan 25 km/detik yang menghantam wilayah Nordlingen dan menciptakan kawah seluas 26 km. Saking panasnya asteroid itu, tanah yang kena hantaman berbuih lalu mengeras jadi jutaan berlian berdiameter 0,2 mm dan dinamain suevite.
sumber foto: asteroidday.org
Dibandingkan tempat mana pun di dunia, Nordlingen adalah kota yang paling banyak menggunakan batu mulia buat ngebangun kota. Dubai, Mesir Kuno, atau kota mana pun kalah, deh! Saking istimewanya, Nordlingen masih sering dikunjungin NASA dan para astronot dari Agen Luar Angkasa Eropa buat keperluan penelitian. Bahkan, di museum kota ini, ada batu berasal dari bulan yang jadi suvenir pemberian awak Apollo.
sumber foto: bbci.co.uk
Meskipun tinggal di tempat yang bergelimang batu mulia, warga Nordlingen gak nganggep itu spesial. Sekalipun bangunan yang mereka tempatin dan jalanan yang mereka lewatin berkilau-kilau, bagi mereka berlian sama aja kayak batu kali. Gak usah dikasih perhatian berlebihan atau direbutin!
Komentar