Buat kamu yang udah nonton a�?300a�?, pasti tahu banget sama kalimat a�?This is Spartaaa!a�? yang diteriakin Leonidas waktu ngebunuh pembawa pesan dari Persia. Dari kata-kata itu, kita yang nonton bisa tahu kalau orang Sparta gak kenal takut dan ampun sama siapa pun yang nentang mereka. Meskipun masa kejayaan mereka pendek, tapi sejarahnya tetep dikenang sampai sekarang. Gak heran sih kalau mereka tangguh, soalnya anak-anak cowok Sparta udah belajar bertarung dari umur tujuh tahun! Kalau anak-anak lain main kelereng atau karet, mereka sibuk bertarung satu lawan satu tiap hari sampai akhirnya jadi prajurit sepenuhnya di umur 20. Hebatnya lagi, cewek Sparta juga bukan tipe menye-menye yang gak punya hak. Mereka semua disekolahin dengan bener, boleh punya proprti, dan masih banyak lagi. Dengan kata lain, cowok dan cewek Sparta punya kedudukan setara, beda sama masyarakat lain di jaman itu.
sumber foto:A�history.com
Nah, setelah Sparta kalah, banyak dari mereka yang kabur ke semenanjung Mani dan ngelindungin daerah mereka dari banyak musuh, mulai dari Ottoman, Mesir, sampai Prancis. Mereka bahkan a�?ganti kariera�? jadi bajak laut yang lagi-lagi ditakutin banyak orang. Mani gak tersentuh sampai akhirnya di tahun 1970, para Maniot (sebutan buat penduduk keturunan Sparta yang tinggal di Mani) mulai terbuka sama orang luar. Dulu unggul di militer, keturunan Sparta di Mani sekarang udah jauh lebih a�?cinta damaia�?. Kebanyakan dari penduduknya bertanam zaitun, mengolah keju, sampai menggoreng lalaggi. Apa itu lalaggi? Ini nama cemilan khas Mani yang berbentuk kue kering pipih.
sumber foto:A�cntraveller.com
Meskipun udah lebih ramah, peninggalan budaya khas Sparta masih ada yang bertahan. Mulai dari kebiasaan ibu-ibu di sana nyuapin telor rebus ke anak cowoknya supaya mereka kuat dan bisa nerusin keluarga, kebiasaan nyanyi lagu duka yang nadanya bikin merinding, sampai pepatah a�?I? tan i epi tasa��. Pepatah yang satu ini pertama kali diucapin sama Gorgo, istrinya Leonidas, waktu mau perang ngelawan pasukan Persia di tahun 480 SM. Pepatah ini punya arti kurang lebih a�?cuma ada dua cara pulang dari perang: sebagai pemenang yang bawa-bawa perisai, atau sebagai orang yang dibawa di atas perisai karena gugur.a�? Yaaah, mirip-mirip a�?merdeka atau matia�?-nya kita lah.
sumber foto:A�flickr.com
Meskipun punya pepatah yang agak serem, orang di Mani ramah-ramah, kok. Di sana kamu bisa mampir ke kafeneio (kedai kopi tradisional Yunani) buat ngobrol santai sama warga setempat. Pemandangan di sana juga cantik, lho!
Komentar