Siapa yang sangka di tempat seterpencil ini kamu bisa menemukan masyarakat yang hampir semuanya jago catur? Anak-anak, lansia, laki-laki, perempuan, pelayan toko, bahkan sopir bus dan kondektur sekalipun bisa berhenti sejenak dari kesibukan mereka buat main catur. Saking lekatnya sama olahraga yang satu ini, Marottichal jadi magnet bagi peminat catur dari seluruh dunia, bahkan dari Amerika Serikat dan Jerman. Wow, kok, bisa?
sumber foto:A�bbci.co.uk
Jadi gini, guys. Lima puluh tahun lalu, desa ini kecanduannya bukan sama catur, melainkan miras dan judi. Pokoknya segala hal yang dilarang Bang Rhoma Irama, deh! Kecanduan yang gak sehat ini mulai luntur setelah Unnikrishnan, warga Marottichal, membuka kedai teh dan ngajarin tamu-tamunya main catur. Kenapa beliau mau capek-capek ngajarin? Soalnya beliau pengin warga Marottichal punya alternatif hobi buat ngisi waktu selain mabua��-mabua��an dan menghamburkan uang. Berawal dari cuma 1-2 orang, sekarang sekitar 4.000 dari total 6.000 warga tahu cara main catur!
sumber foto:A�bbci.co.uk
Selain menurunkan minat judi & minum miras, warga Marottichal ngerasa catur menyelamatkan hidup mereka. Menghadapi tantangan di papan catur ngebantu mereka menghadapi masalah dalam hidup mereka. Dengan catur mereka belajar berkonsentrasi dan bersabar. Pendidikan karakter banget, deh, pokoknya! Bukan cuma itu, berhubung gak bisa dimainkan satu orang, catur secara gak langsung membuat orang ngobrol, ngumpul, berteman, sampai akhirnya bikin hubungan sosial mereka jadi makin kuat.
sumber foto:A�amazingindiablog.in
Kalau ke desa ini, jangan harap kamu nemuin anak-anak yang kecanduan video games. TV nyala pun gak dipeduliin selama mereka punya papan catur! Jam istirahat sekolah pun sering dimanfaatin buat main catur. Kalau anak-anak di tempat lain lomba pamer mobil-mobilan atau fidget spinner, anak-anak di sini lebih suka sesumbar soal bidak favorit mereka. Ada yang mengidolakan kuda, menteri, benteng, dan lainnya. Untuk mendukung kepopuleran catur, sekolah-sekolah di desa ini juga sengaja masukin catur sebagai bagian dari kurikulum, lho!
Tertarik main ke desa ini?
Komentar