Di antara semua konflik di dunia yang muncul dengan embel-embel agama, rupanya masih ada orang-orang yang berusaha bikin umat beragama pada rukun. Selain dengan ngadain acara bareng atau saling ngejaga tempat ibadah masing-masing, ada juga yang memutuskan ngebangun tempat yang bisa digunakan sama orang dari beragam latar belakang agama! Penasaran? Nih, Mister jelasin satu-satu.
1. Cao Dai Temple di Vietnam
sumber foto: http://ttnotes.com/cao-dai-temple.html
Kuil berwarna cerah yang lokasinya berjarak 100 km dari kota Ho Chi Minh ini dibangun tahun 1930an. Cao Dai sendiri adalah nama aliran kepercayaan yang menggabungkan Hindu, Yahudi, Zoroaster, Taoisme, Konfusianisme, Kristen, dan Islam. Wow, rame, ya! Mereka percaya semua agama baik dan mereka terbuka banget sama masyarakat awam. Tiap hari, tiap enam jam sekali, bakal ada upacara doa bersama. Pengunjung bebas memfoto umat Cao Dai yang lagi berdoa. Sekadar tips, coba ambil foto dari atas supaya kamu bisa nangkep semua warna baju para pendoa. Umat pakai jubah putih, pendeta pakai jubah kuning, biru, atau merah, dan uskupnya pakai hiasan kepala dengan bordiran Divine Eye. Hmmm.. ada hubungannya sama teori-teori konspirasi gak, ya?
2. Universal Temple di Kazan, Rusia
Dalam bahasa Rusia, tempat ini disebut Храм всех религий (puyeng, kan, bacanya?). Meskipun bentuknya lebih mirip kapel atau istana di Disneyland, gedung yang dibangun tahun 1992 ini jadi simbol persatuan umat beragama. Ada sentuhan kubah Ortodoks Yunani, minaret Rusia, masjid Islam, dan banyak bel-bel khas gereja. Kedua belas kubahnya masing-masing mewakili agama yang berbeda-beda. Hmmm.. siapakah yang ngebangun tempat ini? Orangnya ternyata seorang jutawan Rusia bernama Ildar Khanov. Dia percaya setiap agama sama dan kita, penduduk dunia, harus ngejaga perdamaian. Patut ditiru!
3. Kuil Matrimandir di India
sumber foto: https://www.tourmyindia.com/blog/places-to-visit-things-to-do-in-puducherry/
Dengan segala masalah perkosaan, kemiskinan, dan konflik antar kastanya, India rupanya punya satu kuil spesial tempat orang dari segala macam agama bisa bersatu. Dinamain Matrimandir, kuil ini lokasinya ada Mirra Alfasa, kota yang katanya mendekati gambaran utopia alias ideal. Kuil Matrimandir yang berlapis emas dan butuh 37 tahun untuk selesai dibangun ini bebas dimasukin siapa aja. Di dalemnya ada aula meditasi dan ada empat pilar yang mewakili arah mata angin.
4. The Haus der Religionen di Swiss
Sumber foto: https://www.fachwerk.ch/projekte/gewerbe/haus-der-religionen/
Sebagai negara yang cinta damai (dan cokelat), gak heran The Haus der Religionen (Rumah bagi Agama-Agama) dibangun di kota Bern, Swiss. Bangunan ini jadi lokasi gereja, kuil Hindu, pusat agama Buddha, Alevi cemeci, dan tentu aja masjid. Meskipun tempat ibadahnya terpisah-pisah, bangunan ini punya satu ruangan bersama yang disebut “ruang dialog”. Di sini semua pemeluk agama bisa makan, ngobrol, dan ngadain acara untuk kepentingan bersama atau agama mereka masing-masing.
Bangunan yang awalnya digagas sama tokoh Baha’i, Yahudi, dan Sikh ini dibangun dengan serius, lho. Untuk ngedekorasi kuil Hindunya aja, mereka sampai ngedatengin pakar-pakarnya langsung dari India. Selain itu, meskipun tujuannya baik, pembangunan The Haus der Religionen sempet dapet protes dari kaum vandal yang nyerbu masuk dan ngerusak masjid di dalam Haus. Hmmm.. gak semua orang siap dengan konsep kebersamaan ini, ya.
5. Gereja Ayam di Magelang, Indonesia
sumber foto: https://pesona.travel/keajaiban/3420/menyusuri-jalan-setapak-menuju-gereja-ayam-di-bukit-rhema
Terkenal gara-gara film Ada Apa Dengan Cinta 2, Gereja Ayam ternyata bukan gereja dan bukan ayam. Nah, lho. Bingung, kan. Jadiii… awal mulanya ada seorang bapak bernama Daniel Alamsjah yang mimpi berkali-kali disuruh bikin rumah doa di perbukitan. Waktu mampir ke Candi Borobudur tahun 1988, Pak Daniel papasan sama Jito, tuna wicara yang mau ngambil kayu di bukit di Dusun Gombong. Setelah sampai di sana, Pak Daniel baru ngeh bukit itu sama kayak yang dilihatnya dalem mimpi.
Akhirnya, dengan dibantu warga setempat, Pak Daniel membangun rumah doa yang dinamai Bukit Rhema. Pak Daniel mau bantuk bangunannya menyerupai burung merpati yang jadi simbol perdamaian, tapi kenyataannya orang-orang malah nyebut bentuk bangunannya mirip ayam. Di dalem bangunan ini ada ruangan berdoa buat umat Muslim, Kristiani, Hindu, juga Buddha. Gak cumat buat ibadah, orang penyandang disabilitas, kena narkoba, dan ngalamin gangguan jiwa juga bisa dirawat di sini, lho. Keren, ya!
Komentar