Mungkin banyak di antara kamu yang gak a�?ngeha�? sama namanya, tapi kalau liat fotonya, pasti kamu familiar sama kuil yang masuk daftar Warisan Dunia versi UNESCO ini. Banyak turis dari seluruh dunia nganggep Kiyomizudera wajib didatengin karena kecantikannya, terutama pas musim gugur. Meskipun indah, ternyata kuil ini menyimpan sejarah yang aneh sekaligus suram. Kayak gimana sih kisahnya?
sumber foto:A�commons.wikimedia.org
Jadi, meskipun instagenic banget, ternyata banyak orang yang bunuh diri di Kiyomizudera! Menurut a�?diarya�? kuil ini, dulu di era Genroku (1694) sampai tahun pertama era Yuanji (1864), tercatat ada total 234 kasus percobaan bunuh diri. Pihak kuil bahkan nyatet dengan rinci siapa aja yang bunuh diri, mulai dari jenis kelamin, umur, sampai profesinya. Pelaku yang selamat rata-rata berumurA� 10 a�� 20 tahun sementara yang meninggal rata-rata umurnya 60 tahun ke atas. Tindakan nekat ini biasanya dilakuin di Shimizu, balkon di Kiyomizudera yang sekarang udah berubah fungsi jadi tempat pertunjukan kabuki atau tarian tradisional Jepang.
sumber foto:A�commons.wikimedia.org
Oke, itu bagian suramnya. Terus bagian anehnya di mana? Naaah, anehnya, meskipun banyak yang terjun dari Shimizu, lebih dari 85% pelakunya berhasil tetep hidup, lho! Bingung, kan? Padahal jarak Shimizu ke tanah sendiri kira-kira jauhnya setara bangunan 4 lantai atau sekitar 12 meter! Selain karena mukjizat, banyak orang yang percaya kalau rimbunnya pepohonan dan keadaan tanah yang lembek bikin orang luput dari kematian. Untungnya, di tahun 1872, pemerintah era Meiji akhirnya melarang orang buat bunuh diri di Kiyomizudera.
sumber foto:A�tiptoeingworld.com
Lalu, kenapa orang nyoba bunuh diri di Kiyomizudera? Ternyata alasannya bukan karena patah hati, putus asa, kelilit utang, atau bosen idup. Rata-rata orang loncat karena mereka pengin keinginannya terkabul! Banyak dari mereka yang pengin sembuh dari penyakit, pengin dapet cuti lebih banyak, atau berharap orang tuanya panjang umur. Ini karena Kiyomizudera sebenernya dibangun buat menghormati Dewi Kwan Im, jadi orang-orang ngerasa harus ngelakuin sesuatu yang nekat supaya permohonan mereka dipenuhi. Ada kepercayaan kalau mereka loncat dan selamat, berarti dewaA� mengabulkan keinginan mereka. Nah, kalau mereka meninggal, mereka bisa mencapai nirwana. Jadi, mau mati atau hidup, mereka ngerasa tetep untung.
Uniknya, gara-gara sejarah bunuh diri di Kiyomizudera, orang Jepang sampai punya peribahasa spesial yang berbunyi a�?Loncat dari Shimizua�?. Peribahasa ini biasa dipakai pas seseorang pengin ngelakuin sesuatu yang gak terduga, misalnya aja waktu mau beli sesuatu yang harganya mahal. Intinya artinya, sih, tetep sama, yaitu ngelakuin sesuatu yang nekat dengan harapan bakal dapet hasil yang baik. Hmmma��
Komentar