Setelah minggu lalu Mister ngajak kalian menikmati festival cahaya a.k.a. Deepavali di India, kali ini Mister mau ngajak kalian mengeksplorasi salah satu kota di India, Kolkata. Kolkata adalah ibu kota West Bangal, negara bagian India. Kota tersebut dijuluki city 0f joy. Kira-kira se-joy apa, ya, kalau berlibur ke sana? Yuk, langsung aja kita berlibur asyik di Kolkata di 5 tempat ini.
1. Pasar Bunga Mullick Ghat
Sumber: https://www.taleof2backpackers.com/mullick-ghat-flower-market/
Jakarta punya Rawa Belong, Kolkata punya Mullick Ghat, pasar bunga yang digadang-gadang sebagai pasar bunga terbesar di India, bahkan Asia. Di saat orang-orang masih terlelap, keramaian sudah terlihat di Pasar Mullick Ghat. Aktivitas di pasar tersebut memang dimulai sejak jam 4 pagi dan akan terus berlanjut sampai malam. 24 jam nonstop.
Begitu masuk ke Pasar Mullick Ghat, kalian akan disuguhi pemandangan penuh warna aneka bunga. Bersiaplah pula mencium aneka aroma dari bunga-bunga tersebut. Ada mawar, lotus, marigold, togor phool, dan masih banyak lagi. Togor phool adalah bunga lokal India sejenis melati. Bunga inilah yang paling banyak dicari di Pasar Mullick Ghat.
Sumber: https://www.taleof2backpackers.com/mullick-ghat-flower-market/
Para pedagang di Pasar Mullick Ghat rata-rata tidak pulang ke rumah, melainkan tinggal di pasar tersebut. Di sana, tersedia rumah sementara untuk tempat tinggal para pedagang. Untuk urusan mandi, mereka mengandalkan air dari sungai terdekat.
Suasana di Pasar Mullick Ghat amat sangat ramai. Jadi, harap berhati-hati dengan barang bawaan saat kalian pergi ke sana. Kalau tidak ingin terlalu berdesak-desakan dengan pengunjung lain dan supaya lebih puas menikmati pasarnya, kalian harus datang ke sana pagi-pagi betul atau bisa juga pada sore hari. Apabila beruntung, ketika kalian datang di pagi hari, kalian bisa sekaligus menyaksikan pertunjukkan gulat oleh penduduk lokal.
Setelah puas berkeliling Pasar Mullick Ghat, jangan langsung pulang. Masih ada atraksi wisata lain yang dekat dengan pasar tersebut yang sayang untuk dilewatkan. Apa itu? Jembatan Howrah. Jalan-jalan di sepanjang jembatan tersebut sambil berfoto-foto pasti asyik, deh!
2. Victoria Memorial
Sumber: https://www.trekearth.com/gallery/soumen_wfp/photo1147815.htm (foto oleh Soumen Ray)
Megah. Itulah kesan saat pertama kali melihat Victoria Memorial. Saking megahnya, gedung putih berbahan marmer tersebut dijuluki sebagai perpaduan antara Taj Mahal dan gedung Capitol di Amerika Serikat. Sesuai namanya, Victoria Memorial dibangun untuk mengenang Ratu Victoria, ratu asal Inggris yang pernah memerintah di India selama 25 tahun.
Ratu Victoria memerintah di India sejak 1876 dan meninggal pada 1901. Lord Curzon, warga Inggris yang merupakan mantan viceroy (raja muda) India mengusulkan ide untuk membangun sebuah gedung untuk mengenang sang ratu. Peletakan batu pertama Victorial Memorial dilakukan pada 1906 dan pada 1921, gedung tersebut menjadi destinasi wisata.
Sumber: http://victoriamemorial-cal.org/gallery/content/11/en
Victoria Memorial sangatlah cocok bagi para pecinta seni. Di sana, terdapat 25 galeri yang berisikan beragam karya seni, misalnya lukisan minyak tentang perjalanan hidup Ratu Victoria dan suaminya Pangeran Albert, karya sastra William Shakespeare, dan aneka pahatan. Pecinta seni pasti puas, deh, mengeksplorasi Victoria Memorial.
Kalian bisa mengunjungi Victoria Memorial pada Selasa—Minggu mulai pukul 10.00—17.00. Untuk warga asing, HTM-nya ₹200 atau setara sekitar Rp40.000. Pada saat tertentu, Victorial Memorial menyelenggarakan The Sound and Light Show di area east gate. Pertunjukkan tersebut berlangsung selama 45 menit. Kalau mau menontonnya, kalian cukup membayar ₹20 atau setara sekitar Rp4.000.
3. Kumartuli
Another place in Kolkata for art lovers! Kalau di Victoria Memorial kalian hanya bisa melihat karya seni yang sudah jadi, di Kumartuli, kalian bisa melihat proses pembuatannya. Di kawasan yang terletak di Kolkata Utara itu, kalian bisa melihat para seniman menyulap tanah liat menjadi patung dewa-dewi.
Kondisi tempat seniman bekerja di Kumartuli sangat jauh dari kata layak. Jangankan AC, kipas angin pun tidak ada. Jendelanya juga tidak banyak sehingga sinar matahari dan angin sulit masuk. Bisa dibayangkan, kan, betapa tidak enanknya kondisi tempat kerjannya? Namun, dengan segala kesederhanaan itu, lahirlah karya seni yang bernilai tinggi.
Sumber: https://www.tripsavvy.com/kumartuli-kolkata-for-durga-idols-making-4135952 (diambil dari Frédéric Soltan/Contributor/Getty Images)
Menjelang Oktober, para seniman di Kumartuli punya pekerjaan besar. Mereka harus membuat patung Dewi Durga untuk festival Durga Puja. Festival Durga Puja adalah festival terbesar di Kolkata yang diselenggarakan tiap Oktober. Pada festival tersebut, warga mengarak patung Dewi Durga keliling kota. Untuk pengerjaan patung yang digunakan pada festival Durga Puja, seniman di Kurmatuli mengajak ratusan seniman lain dari berbagai daerah.
Terbentuknya kawasan Kumartuli berawal dari ratusan tahun lalu dari sejumlah perajin tanah liat yang ingin mencari kehidupan yang lebih baik. Kini, sudah ada ratusan keluarga yang hidup di Kumartuli. Pekerjaan mereka sama, yakni seniman yang membuat patung dari tanah liat. Patung-patung yang mereka buat adalah patung-patung yang dipergunakan pada festival tertentu, termasuk Festival Durga Puja.
4. Tiretti Bazaar
Sumber: https://theculturetrip.com/asia/india/articles/terreti-bazaar-kolkatas-own-mini-china-town/ (foto oleh Soumojit Das/© Culture Trip)
Cari makan di pagi hari? Langsung cus ke Jalan Sunyet Sen. Di sana ada bazar makanan yang terkenal dengan nama Tiretti bazaar atau bazar Tireti. Jenis makanan seperti apa yang dijual di sana? Makanan China. Siomay, bakpau, bakso ikan, onde-onde, semua ada di bazar Tiretti. Tinggal pilih mau yang mana.
Area tempat bazar Tiretti berlangsung memang merupakan tempat tinggal komunitas warga China. Dulunya, ada puluhan ribu warga China di sana. Sekarang, hanya ribuan. Makanan yang dijual di bazar Tiretti merupakan hasil masakan para warga. Bazar Tiretti buka setiap hari, akan tetapi hanya di pagi hari, yakni pada pukul 5.00—8.30. Kalau gak mau kehabisan makanan, kalian kudu gercep. Harga makanan di sana berkisar ₹20 - ₹100 atau setara sekitar Rp4.000 - Rp20.000.
5. Indian Coffee House
Sumber: https://www.cntraveller.in/story/when-indian-coffee-house-was-the-countrys-living-room/ (foto oleh Soltan Frédéric/Contributor)
Udah kenyang makan, saatnya ngupi-ngupi cantik di Indian coffee house. Di antara Indian coffee house yang tersebar di negara bagian West Bangal, Indian coffee house di Kolkatalah yang paling terkenal. Mengapa? Itu karena pada masanya, Indian coffee house di Kolkata sering dijadikan tempat berdiskusi para pejuang kemerdekaan, budayawan, dan seniman India.
Hal tersebut tetap dilanjutkan hingga kini. Orang-orang yang datang ke Indian coffee house bukan sekadar ngopi, melainkan saling bertukar pikiran. Bisa tentang apa saja. Tentang sekolah, bisnis, politik, atau topik-topik santai, seperti musik, film, dan olahraga. Oleh sebab itu, Indian coffee house di Kolkata dijuluki sebagai adda yang berarti sebuah tempat untuk bertukar ide dan pandangan. Berapa harga secangkir kopi di sana? ₹20 atau sekitar Rp4.000. Murah kali, ya.
Komentar