6 Suku Gender Ketiga - Hai Aladiners! Apa yang bakal kamu lakuin kalau ketemu laki-laki pake baju perempuan di jalan? Kabur? Atau menganggap itu lucu? Terus, apa pendapat kamu soal perempuan yang penampilannya laki banget? Sok tomboy atau aneh?
Nah, kalau kebanyakan masyarakat masih agak alergi sama hal macem begini, 6 suku di dunia ini justru udah mengakui gender selain pria dan wanita dari dulu, lho. Bahkan, menurut mereka, orang-orang kayak begini harus dihormati banget. Penasaran suku mana aja yang mengakui gender ketiga? Ini daftarnya. Inget, ya, gender ketiga nggak sama kayak banci, lho! ;)
1. Suku Kanaka Maoli (Hawaii)
Sumber gambar: Wikipedia
Perlu diinget, ya, Aladiners, gender ketiga ini bukan cowok yang ngerasa dirinya cewek atau sebaliknya. Mereka juga adalah cowok yang nggak ngerasa cowok dan cewek yang nggak ngerasa cewek. Nah, lho, awas kusut! Nah, kalau di masyarakat Kanaka Maoli di Hawaii, orang-orang yang bukan cewek bukan cowok ini disebut Mahu. Ciri fisiknya, sih, tetep sebagaimana cewek atau cowok pada umumnya, tapi mereka bersikap feminin sekaligus maskulin. Eits, jangan kira mereka dikucilkan! Justru Mahu biasanya punya peran sebagai pendidik atau pelaku ritual kuno yang sakral.
2. Suku Inca (Peru)
Sumber gambar: Shutterstock
Waktu sebelum jaman penjajahan bangsa Spanyol, suku Inca memuja Chuqui Chinchay, dewa yang punya gender ganda. Dukun-dukun dan peserta ritual yang bukan cewek mapun cowok punya ritual sakral untuk menghormati dewa ini. Selama ritual berlangsung, para dukun pake kostum androgini yang melambangkan keseimbangan unsur maskulin dan feminin, masa kini dan masa lalu, juga orang-orang hidup dan orang-orang yang udah meninggal. Intinya, gender ketiga bagi mereka jadi simbol yang ngegambarin semua hal-hal yang bertentangan tapi saling melengkapi.
Baca juga: 10 Suku Asli di Indonesia yang Jarang Diketahui Ada Suku Kanibal
3. Suku Sakalava (Madagaskar)
Sumber gambar: face2faceafrica.com
Di antara suku Sakavala di Madagaskar, anak-anak cowok yang punya muka cantik sejak kecil dibesarin sebagai anak cewek, lho! Mereka menyebut orang-orang ini sebagai Sekrata. Biasanya, mereka berambut panjang, pakai banyak gelang di tangan, lengan, dan pergelangan kaki, kupingnya ditindik dengan koin-koin perak, dan masih banyak lagi.
4. Suku Navajo dan Zuni, Indian (Amerika Serikat)
Sumber gambar: Wikipedia
Sebenernya bukan cuma suku Navajo dan Zuni yang mengakui adanya gender ketiga. Banyak budaya pribumi Amerika Utara akrab sama Lhamana; sebutan buat orang-orang khusus ini. Lhamana adalah orang-orang yang terlahir cowok tapi mengenakan baju campuran laki-laki dan perempuan. Mereka biasanya kebagian tugas masak, ngumpulin bahan makanan, dan jadi mediator pas ada meeting suku. Selain itu, suku Navajo yakin supaya harmoni alam dan masyarakat tetep terjaga, harus ada keseimbangan hubungan antara unsur maskulin dan feminin di dalem diri orang, keluarga, budaya, dan di dunia. Makanya, Lhamana adalah sebutan mereka buat orang-orang gender ketiga, harus banget dihormati keberadaannya.
5. Muxes, Juchitan de Zaragoza (Meksiko)
Sumber gambar: Shutterstock
Yang satu ini bukan suku, sih, sebenernya, melainkan masyarakat modern. Di antara warga kota Juchitan de Zaragoza, hiduplah Muxes. Mereka ini adalah cowok-cowok yang ngerasa kalau dirinya bukan cowok dan bukan juga cewek. Mereka udah jadi bagian dari kebudayaan kuno yang terus dijaga sampai sekarang. Biasanya, Muxes jago banget menyulam, menata rambut, masak, sampai bikin kerajinan. Tapi, seiring berjalannya waktu, banyak Muxes yang mulai kerja di bidang-bidang yang cowok banget, misalnya aja di bidang industri.
6. Suku Bugis di Sulawesi Selatan (Indonesia)
Sumber gambar: profakta.com
Betapa kayanya budaya Indonesia kita tercinta ini, ya, Aladiners. Mau cari kebudayaan yang kayak gimana pun pasti ada, termasuk yang ngakuin adanya gender ketiga. Suku di Sulawesi Selatan bahkan bukan cuma ngakuin tiga, tapi lima gender sekaligus! Wah, apaan aja, tuh?
Selain Orawane (laki-laki maskulin) dan Makkunrai (perempuan feminin), mereka juga menghormati Calalai (cewek berpenampilan cowok) dan Calabai (cowok yang berkelakuan cewek). Selain itu, ada juga Bissu, gender kelima. Mereka bukan cowok maupun cewek dari segi fisik dan kelakuan. Mereka punya posisi yang penting banget, antara lain jadi pemimpin ritual dan upacara-upacara adat suku Bugis. Selain suka memberkati bayi yang baru lahir, mereka juga sering ngelakuin atraksi kekebalan tubuh, lho!
Komentar