Tahun baru China alias Imlek jadi salah satu hari raya yang ditunggu-tunggu oleh warga Tionghoa. Bukan cuma masyarakat Tionghoa yang merayakan Imlek, berbagai lapisan masyarakat Indonesia pun ikut meramaikan. Biasanya orang-orang yang merayakan Imlek akan berkumpul dengan keluarga, bagi-bagi angpao, dan makan makanan enak.
Tapi selain memeriahkan perayaan Imlek tersebut, ternyata ada beberapa mitos Imlek yang sampai sekarang masih dipercaya. Kira-kira mitos apa aja, ya? Yuk, langsung simak aja!
1. Mitos Imlek Seputar Warna Merah
Sumber foto: https://www.goodnewsfromindonesia.id/2019/01/27/bedanya-perayaan-imlek-di-berbagai-negara-bagaimana-di-indonesia
Saat perayaan Imlek tiba, warna merah merupakan warna identik yang harus selalu ada. Mulai dari hiasan rumah, sampai pakaian yang digunakan. Hmm, terus kenapa ya, harus selalu ada warna merah saat Imlek? Ternyata, bagi masyarakat Tionghoa, merah menjadi warna keberuntungan. Jadi jangan heran, kalau saat Imlek, warna merah akan jadi warna dominan dibanding warna lain. Gak cuma itu, masyarakat China juga percaya, kalau menghias rumahnya dengan warna merah yakni untuk menghindari roh jahat dan bernasib baik. Hiasan berwarna merah tersebut juga nggak cuma muncul saat perayaan Imlek aja, tapi juga dalam acara ulang tahun atau pernikahan.
2. Hujan Turun Tanda Keberuntungan dan Melimpahnya Rezeki
Sumber foto: https://www.scmp.com/topics/extreme-weather-china
Selama ini kamu pasti udah akrab sama mitos Imlek yang satu ini. Ya, hujan turun saat Imlek memang jadi hal yang sangat diharapkan oleh masyarakat Tionghoa. Mereka percaya, kalau hujan turun, tanah akan subur dan jauh dari kekeringan. Menurut spesial Suhu Naga, saat masa lampau, Imlek selalu bersamaan dengan pesta syukur musim panen. Pasca panen biasanya selalu ditandai dengan turunnya hujan. Memang sih, kalau dilihat-lihat hujan selalu turun di sebelum dan saat Imlek. Apa hal ini karena memang Imlek selalu jatuh saat musim hujan? Kamu sendiri percaya gak sama mitos yang satu ini? :D
3. Dilarang Mengunting Rambut Menjelang Imlek
Sumber foto: https://qz.com/1002590/its-totally-normal-and-maybe-even-useful-to-cut-off-all-your-hair-to-deal-with-loss/
Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, dilarang menggunting rambut pada saat Tahun Baru Imlek. Masyarakat Tionghoa mempercayai, kalau mengunting rambut saat Imlek keberuntungan tahun ini akan ikut terpotong juga. Oleh karena itu, jika ingin menggunting rambut disarankan agar dilakukan beberapa hari sebelum hari H biar nggak sial terus dan bikin kamu hoki terus!
4. Dilarang Menyapu Rumah di Saat Perayaan Imlek
Sumber foto: https://www.freska.se/en/faq/
Selain dilarang menggunting rambut saat Imlek, ternyata menyapu rumah saat hari pertama Imlek juga dilarang. Mitosnya kalau sampai kamu melakukan saat Imlek malah akan menyapu seluruh rezeki kita. Bukan cuma sapu aja, alat-alat rumah tangga lainnya, seperti kemoceng, penyedot debu, dan barang lainnya yang bisa digunakan untuk membersihkan rumah. Sebaiknya bersih-bersih atau menyapu dilakukan sebelum perayaan Imlek. Wah, kalo kayak gini enak dong, ya, jadi pas Imlek gak terlalu cape buat bersih-bersih. Hehe.
5. Bagi yang Belum Menikah, Dilarang Ngasih Angpao
Sumber foto: https://www.herworld.co.id/article/2019/2/10759-10-Simbol-Imlek-dan-Makna-di-Baliknya
Beruntunglah wahai kaum jomblo sama mitos yang satu ini. Karena katanya, yang boleh kasih angpao itu cuma buat orang-orang yang udah pada nikah. Sementara yang belum nikah, tugasnya ya, cuma terima angpao aja. Enak, banget, ini mah. Selain ditanya ‘kapan nikah’ mulu, di momen inilah para jomblo bisa bahagia dikit. Seenggaknya, mereka bisa jadi orang kaya selama Imlek. Mitosnya sih, kalau belum nikah terus ngasih angpao, akan memperpanjang masa jomblo dan nggak nikah-nikah. Hiiiy, ngeri juga, ya, kan~
6. Mengonsumsi Jeruk Dapat Membawa Keberuntungan
Sumber foto: https://food.detik.com/info-kuliner/d-3869801/dari-jeruk-hingga-kerang-ini-10-arti-simbolis-dari-makanan-khas-imlek
Bukan cuma mie yang selalu ada saat perayaan Imlek, tapi jeruk juga jadi makanan yang selalu ada pas Imlek? Kalo kata masyarakat Tionghoa, kata ‘Jeruk’ dan ‘Emas’ terdengar hampir sama. Makanya, mengonsumsi jeruk mandarin dipercaya membawa keberuntungan dan kemakmuran. Kalau jeruk terasa manis, konon keberuntungan akan senantiasa menyertai kamu. Tapi, kalau rasa jeruknya asam justru melambangkan hidup yang sial. Jeruk yang dihidangkan akan lebih baik jika memiliki daun. Mitosnya, daun pada jeruk melambangkan panjang umur. Fyi, aja nih, ya, orang Tionghoa nggak pernah menyajikan jeruk sebanyak empat buah. Karena dalam kepercayaan Cina, 4 sangat dekat dengan kematian.
Nah, itu tadi beberapa mitos Imlek yang masih dipercaya. Kalau kamu masih percaya sama mitos-mitos di atas gak? Anyway, selamat Tahun Baru Imlek bagi yang merayakan, ya! Gong Xi Fa Cai!
Komentar