Tak perlulah aku keliling dunia. Biarkanku di sini. Tak perlulah aku keliling dunia. Karena ku tak mau jauh darimu. Yang dikatakan Gita Gutawa dalam lagu "Tak Perlu Keliling Dunia" itu bener banget. Kenapa harus jauh-jauh ke negeri orang untuk menikmati wisata di sana kalau di negeri sendiri a.k.a. Indonesia kamu bisa menikmatinya? Kalau pengen coba wisata ala luar negeri di Indonesia, kamu bisa berkunjung ke lima tempat wisata di lima daerah di bawah ini. Gak kalah sama yang asli!
1. Patung Dewa Murugan, Langkat, Sumatera Utara
Sumber: https://ksmtour.com/informasi/tempat-wisata/sumatera-utara/patung-dewa-murugan-kemegahan-yang-ada-di-sumatera-utara.html
Setahu kamu, patung seperti gambar di atas ada di negara apa? Kalau kamu menjawab Malaysia, jawabanmu betul. Patung Dewa Murugan memang merupakan salah satu objek wisata terkenal di negeri beribu kota Kuala Lumpur itu. Tapi eh tapi, Indonesia juga punya patung serupa yang berlokasi di kuil Shri Raja Rajeshwari Amman Kovil, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Patung tersebut menjulang setinggi 16 meter.
Orang yang membangun Patung Dewa Murugan di Langkat berasal dari India. Bahan pembuatannya sama seperti bahan pembuatan patung yang ada di Malaysia. Menurut kepercayaan orang Hindu, Dewa Murugan adalah dewa perang. Senjatanya ialah tombak dan kendaraannya ialah burung merak. Oleh karenanya, di area kuil Shri Raja Rajeshwari Amman Kovil terdapat tiga ekor burung merak yang ditempatkan dalam kandang.
2. Jam Gadang, Bukittingi, Sumatera Barat
Sumber: https://hariansinggalang.co.id/kerusakan-tak-parah-taman-jam-gadang-mulai-diperbaiki/ (diambil dari net)
Kalau negeri tempat tinggal Harry Potter punya Big Ben, Indonesia punya jam gadang. Jam yang terletak di Taman Sabai Nan Aluih, Kota Bukittingi itu jadi must visit destination bagi siapa saja yang melancong ke Sumatera Barat. Dalam bahasa setempat, gadang berarti besar. Jam ini disebut jam gadang karena diameter jamnya cukup besar, yakni 80 cm. Jam gadang terdiri dari empat jam berbentuk lingkaran. Sama seperti Big Ben.
Mesin penggerak pada jam gadang diproduksi perusahaan asal Jerman Vortmann Relinghausen. Cuma ada dua mesin serupa di dunia. Satu mesin pada jam gadang dan satu mesin lagi pada Big Ben. Eksklusif, kan? Usia jam gadang sudah seperempat lebih sebab memang jam ini dibangun ketika masa penjajahan Belanda. Atapnya sudah tiga kali berubah bentuk. Awalnya berbentuk bulat dengan patung ayam jantan. Lalu, pada masa kependudukan Jepang diganti menjadi menyerupai pagoda. Kini, bentuknya ialah gonjong alias atap rumah adat Minangkabau.
3. Rumah Hobbit, Tulungagung, Jawa Timur
Sumber: https://explorewisata.com/2018/01/harga-tiket-masuk-dan-peta-lokasi-dokar-dream-land-tulungagung-beserta-spot-foto-rumah-hobbit.html
Pengen pergi ke rumah hobbit tapi gak punya cukup budget buat pergi ke Selandia Baru? Easy peasy. Kamu tetep bisa mewujudkan keinginanmu itu karena Indonesia pun punya wisata rumah hobbit. Salah satunya bisa kamu temukan di Desa Karanganom, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Dibuka pada 2017, dari hari ke hari, rumah hobbit selalu ramai pengunjung.
Di sana, ada empat rumah hobbit yang pastinya sangat Instagramable. Buat kamu yang hobi berfoto-foto untuk diunggah ke media sosial, rumah hobbit adalah pilihan tepat. Selain rumah hobbit, ada juga taman bunga dan air terjun mini. Bagi anak-anak, disediakan arena bermain. Harga tiket masuknya Rp10.000 untuk dewasa dan Rp 5.000 untuk anak. Tiket tersebut dapat ditukar dengan segelas kopi hitam atau segelas moccacino. Jadi, sudah siapkah kamu bergaya di depan rumah Frodo?
4. Simpang Lima Gumul, Kediri, Jawa Timur
Sumber: https://blog.airpaz.com/id/simpang-lima-gumul-wisata-sejarah-dari-kediri/
Bukan. Gambar di atas bukanlah Arc de Triomphe di Paris, Perancis. Gambar di atas adalah monumen simpang lima gumul di Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Dinamakan simpang lima karena monumen ini berada di jalur pertemuan lima kecamatan di Kediri, yakni Pare, Plosoklaten, Wates, Gampengrejo, dan Pagu.
Simpang lima gumul mulai dibangun pada 2003 dan selesai pada 2008. Pembangunannya terinspirasi dari keinginan Raja Jayabaya untuk menyatukan lima kawasan di Kediri. Monumen setinggi 25 meter dan seluas 804 m2 ini mempunyai dinding-dinding berhias relief tentang sejarah Kediri. Di sana tersedia beberapa ruang pertemuan, termasuk auditorium beratap kubah.
Keunikan dari simpang lima gumul adalah pintu masuknya yang berupa terowongan bawah tanah. Begitu kamu memarkir kendaraaan di seberang monumen, kamu gak bisa langsung nyeberang jalan menuju monumen karena jalanannya adalah jalan raya yang ramai dilalui kendaraan bermotor. Kalau nyeberang jalan pun, jaraknya lumayan jauh. Nah, supaya lebih aman dan cepet, mending kamu masuk lewat terowongan bawah tanah yang ada di dekat tempat parkir. Setelah berjalan di terowongan selama 5 menit, tadaaa, kamu udah sampai di simpang lima gumul.
5. Patung Merlion, Bontang, Kalimantan Timur
Sumber: http://www.fraunesia.com/2014/06/dear-bontang.html
Ney ney ney. Itu bukan patung Merlion di negeri singa alias Singapura. Patung Merlion itu ada di Indonesia, tepatnya di Kota Bontang, Kalimantan Timur. Nggak nyangka, kan, kalau Kalimantan juga punya patung Merlion? Patung itu merupakan bagian dari restoran tepi laut Cafe Singapore. Patung Merlion inilah yang membuat banyak orang ramai-ramai datang ke kafe itu. Pastinya, orang-orang nggak menyia-nyiakan kesempatan buat foto cantek di depan patung itu.
Komentar