Selamat Hari Raya Iduladha bagi Aladiners yang merayakan. Selamat berbagi dengan sesama, ya! Ngomongin hari raya yang satu ini pastinya nggak jauh-jauh dari salat Ied, potong hewan kurban, dan silaturahmi ke keluarga dan kerabat. Tapi, tahukah kamu kalau ternyata perayaan Iduladha di negeri kita ini lebih dari sekadar salam-salaman dan ngunyah gulai kambing? Baca, nih, 5 tradisi unik menjelang Iduladha yang cuma ada di Indonesia.
1. Orang Banyuwangi menjemur kasur bareng-bareng
Sumber gambar: https://www.superadventure.co.id/news/21927/mepe-kasur-tradisi-unik-suku-osing-banyuwangi-untuk-usir-keburukan/
Orang yang nggak paham mungkin bakal mengira semua bocah Desa Adat Using ngompol di malem yang sama, sehingga bikin ibu mereka harus jemur kasur besok paginya. Kenyataannya, warga sana percaya menjemur kasur menjelang Iduladha bisa menolak bala dan bikin rumah tangga makin harmonis. Bukan jemur sembarang jemur, sebelum kasur dihamparkan, harus ada upacara adat beserta tarian gandrung yang mengiringi proses ini! Selain itu, warna kasur mereka juga cuma merah dan hitam. Dua warna ini katanya melambangkan keberanian dan kelanggengan.
2. Sapi didandanin cantik kayak pengantin, Pasuruan
Siapa bilang cuma manusia yang boleh dandan? Sapi-sapi Pasuruan juga bisa tampil menawan sebelum dikurbanin. Buat warga Desa Wates Tani, tradisi ini adalah carai menghormati hewan kurban yang jadi berkah buat mereka. Para sapi tersebut bakal dikasih hiasan bunga tujuh rupa dan diselubungi kain putih. Setelah selesai bersolek, sapi-sapi itu bakal diarak warga menuju masjid dan akhirnya disembelih. Huhu, setidaknya mereka bisa mati dengan anggun, ya.
3. Terjadi mudik asyik di Madura
Sumber gambar: https://beritalima.com/menjelang-idul-adha-pemudik-roda-dua-padati-jembatan-suramadu/
Mudik udah jadi bagian dari tradisi masyarakat Indonesia. Namun, beda dengan daerah-daerah lain yang biasanya pulang kampung menjelang Idulfitri, masyarakat Madura justru mudik menjelang Iduladha! Bagi mereka, perayaan Iduladha justru lebih meriah dari Lebaran. Makanya, kalau kamu main-main ke Suramadu atau Tanjung Perak menjelang Iduladha, bisa dipastiin isinya sebagian besar adalah orang Madura yang akan pulang kampung.
4. Tradisi Apitan alias rebutan hasil bumi di Semarang
Sumber gambar: https://alif.id/read/hamidulloh-ibda/mengenal-tradisi-apitan-di-masyarakat-jawa-b211035p/
Semangat Iduladha memang semangat berbagi. Selain dengan potong dan bagi-bagi daging hewan kurban, warga kelurahan Sampangan juga berbagi lewat tradisi apitan. Apa yang dibagi dalam tradisi ini? Tentu aja salah satu kebutuhan dasar manusia, yaitu makanan! Menjelang Iduladha, warga bakal turun ke jalan sambil mengarak tumpeng dan hasil bumi. Ini adalah wujud rasa syukur mereka terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Beberapa hasil bumi yang diarak dan bakal direbutin warga adalah tanaman pangan seperti padi, cabe terong, tomat, jagung, dan masih banyak lagi. Mereka percaya hasil bumi yang berhasil mereka rebut juga bakal mendatangkan banyak kebaikan buat mereka.
5. Keraton Yogyakarta mengadakan Grebeg Gunungan
Sumber gambar: https://gudeg.net/read/13820/garebeg-besar-5-gunungan-di-masjid-gedhe-ludes-dalam-sekejap.html
Mirip-mirip dengan tradisi apitan di Semarang, pihak Keraton Yogyakarta juga bagi-bagi hasil bumi menjelang Iduladha dengan ngadain tradisi Grebeg Gunungan. Tiap tahun, bakalan ada arakan tiga gunungan (1 gunungan lanang dan 2 gunungan putri) yang dikawal prajurit dan dua kuda. Gunungan itu diarak dari Keraton, melewati alun-alun, dan akhirnya mangkal di masjid. Begitu selesai didoain, gunungan itu bakal langsung abis dalam waktu sekejap direbutin warga sekitar. Meriah, deh!
Komentar