Tak bisa dimungkiri, Yogyakarta memang punya pesona yang memikat banyak turis, domestik maupun mancanegara. Salah satu pesona itu datang dari pertunjukan kesenian. Rasanya ada yang kurang kalau berlibur ke Yogyakarta, tapi belum sempat menyaksikan pertunjukan keseniannya. Apa saja pertunjukan kesenian di Yogyakarta yang worth to watch? Simak ulasan di bawah ini.
1. Jazz Mben Senen
Sumber: http://www.bentarabudaya.com/detail-acara/jazz-mben-senen-5
Jazz Mben Senen. Maksudnya, pertunjukan musik jaz setiap Senin. Bisa kamu saksikan di Bentara Budaya Yogyakarta di Jalan Suroto, Kotabaru. Pertunjukkannya dimulai jam 8 malam. Gratis. Kalau ingin memberi sumbangan sukarela, silakan.
Jazz Mben Senen bermula dari komunitas Jogja Jazz Club. Pada 1999, komunitas itu rutin menggelar festival Jazz Gayeng setahun sekali. Pada 2007, Jazz Gayeng berubah menjadi Jazz on the Street.
Berbeda dengan Jazz Gayeng, Jazz on the Street tampil seminggu sekali di boulevard Universitas Gadjah Mada (UGM). Pada 2009, Jogja Jazz Club akhirnya mendapat tempat di Bentara Budaya Yogyakarta sebagai lokasi tetap tiap kali mereka tampil.
2. Wayang Kulit
Sumber: https://www.tagar.id/foto-menikmati-pertunjukan-wayang-kulit-museum-sonobudoyo (by Tagar/Gemilang Isromi Nuari)
Generasi milenial mungkin akan bosan ketika menonton pertunjukan wayang kulit. Tapi, gak ada salahnya kamu sesekali datang menontonnya. Di mana? Di Museum Sonobudoyo, Jalan Pangurakan, Ngupasan. Kapan digelar? Senin—Sabtu. HTM-nya? Rp20.000.
Durasinya hanya 2 jam, jam 8—10 malam. Terbilang singkat untuk ukuran pertunjukan wayang kulit, karena biasanya digelar semalam suntuk. Museum Sonobudoyo memangkasnya menjadi hanya 2 jam supaya penonton tidak bosan dan mengantuk.
Ada atau tidak penonton, pertunjukan wayang kulit di Museum Sonobudoyo tetap berjalan. Ngomong-ngomong soal wayang, tahukah kamu, pada November 2003, UNESCO menetapkan wayang sebagai warisan dunia, lho. Bangga!
3. Ketoprak
Jawa Timur punya ludruk, Yogyakarta dan Jawa Tengah punya ketoprak. Bukan, bukan ketoprak makanan khas Jakarta itu. Ketoprak di sini adalah seni pertunjukan tradisional yang mirip wayang orang.
Ada kisah yang dimainkan dalam setiap pertunjukan ketoprak. Kisah yang ditampilkan pada pertunjukan ketoprak di Yogyakarta ialah tentang Kerajaan Mataram, kerajaan Islam di Jawa. Dulu, Yogyakarta adalah salah satu bagian dari wilayah kekuasaan Kerajaan Mataram.
Sumber: https://tby.jogjaprov.go.id/foto/2016/maret/kethoprak-mataram-kamandaka-adu-jago.html
Para pemain ketoprak mengenakan kostum tradisional Jawa. Ada iringan gamelan dan lantunan tembang dari para sinden. Di mana bisa menonton ketoprak? Kamu bisa datang ke auditorium radio Repubik Indonesia (RRI) di Jalan Affandi, Mrican. Pertunjukan digelar setiap Rabu pukul 19.30. Gratis.
Selain di auditorium RRI, kamu juga bisa menonton ketoprak di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) di Jalan Sri Wedani. TBY biasa menggelar pentas ketoprak pada saat berlangsungnya Pasar Kangen, event budaya tahunan di Yogyakarta.
4. Sendratari Sugriwa Subali
Pertunjukan sendratari Sugriwa Subali bisa kamu saksikan di pelataran Gua Kiskendo di Jalan Raya Kaligesing, Kulon Progo. Pertunjukannya digelar setiap bulan.
Sendratari adalah drama tanpa dialog yang dikemas dalam bentuk tarian tradisional. Sendratari Sugriwa Subali berkisah tentang kakak beradik Sugriwa dan Subali yang diperintah untuk menyelamatkan Dewi Tara, namun pada akhirnya keduanya bertengkar.
Sumber: http://pliknanggulan2.blogspot.com/2015/03/pentas-perdana-sendra-tari-sugriwo.html
Alkisah, Mahishasura ingin mempersunting Dewi Tara. Bersama dua prajuritnya, Jatasura dan Lembu Sura, Mahishasura menjemput Dewi Tara di kayangan dan membawanya ke Gua Kiskendo, tempat tinggal Mahishasura.
Para dewa lantas mengutus prajurit kera mereka, Sugriwa dan Subali untuk menyelamatkan Dewi Tara. Subali bertugas menyelamatkan Dewi Tara, sedangkan Sugriwa berjaga di luar. Singkat cerita, Dewi Tara berhasil diselamatkan. Namun, karena kesalahpahaman, Sugriwa dan Subali akhirnya bertengkar.
Kamu dijamin terkesan saat menonton sendratari Sugriwa Subali. Aksi para penarinya itu, lho, keren! Terus, nih, ya, di awal pertunjukan, para penari melempar-lempar hasil bumi (tomat, terung, kacang panjang, dsb) ke arah penonton. Seru!
5. Raminten Cabaret Show
Pertunjukan dibuka dengan penampilan tarian tradisional. Sesudahnya, para lady boy naik ke panggung dan menghibur penonton dengan aksi lipsync mereka. Bukan asal lipsync. Kostum, riasan, dan gerak-gerik mereka benar-benar sesuai dengan penyanyi asli.
Dalam setiap pertunjukkan, terdapat 40 pertunjukan lipsync. Penyanyi yang ditirukan gayanya rata-rata adalah penyanyi wanita, baik dari dalam maupun luar negeri, seperti Krisdayanti, Britney Spear, dan Nicky Minaj.
Sumber: https://travel.detik.com/fototravel/d-4647357/foto-pertunjukan-kabaret-paling-terkenal-di-yogya/6?zoom (by Syanti/detikcom)
Raminten cabaret show tak ubahnya pertunjukan lady boy di Thailand. Kalau ingin menyaksikannya, kamu bisa datang ke Hamzah Batik di lantai 3. Hamzah Batik termasuk dalam kawasan Malioboro, tepatnya di depan Pasar Beringharjo.
Raminten cabaret show digelar pada Jumat dan Sabtu pada jam 7 malam. Harga tiketnya ialah Rp50.000 (kelas festival) dan Rp60.000 (VIP). Kalau ingin memesan tiket sekaligus dengan hidangan kuliner, harganya Rp90.000 (festival) dan Rp115.000 (VIP).
Komentar