Selamat Hari Kartini, Aladiners! Hari yang satu ini emang spesial karena jadi pengingat proses perjuangan emansipasi kaum perempuan Indonesia. Untuk menyambut hari khusus yang jatuh tiap tanggal 21 April ini, Mister mau ngomongin tentang film fiksi bertema sejarah berjudul a�?Surat Cinta Untuk Kartinia�?.A� Kenapa film ini harus diomongin? Karena ceritanya unik dan menarik banget. Kenapa Mister bisa bilang begini? Karena Mister ngobrol-ngobrol langsung sama mas Lukman Sardi dan mas Chicco Jerikho, 2 aktor unggulan Indonesia yang ikutan main di film ini!
Sekarang penasaran, kaaaan, Mister ngobrolin apa aja? Yuk, disimak!
Waktu Mister tanya tentang film a�?Surat Cinta Untuk Kartinia�?, mas Lukman Sardi bilang kalau film yang diproduksi MNC Pictures ini bercerita dari sudut yang agak beda, yaitu sudut pandang tukang pos yang rutin nganterin surat-surat buat Kartini. Tukang pos yang diperanin sama Chicco Jerikho ini kagum sama sosok Kartini, jadi bisa dibilang film ini ada bumbu-bumbu cintanya gitu, deeeh. Waktu ditanya kenapa mau ikutan menggarap film ini, mas Lukman ngejawab karena dia ngerasa ada kebutuhan buat bikin film berlatar belakang sejarah yang nggak a�?berata�� buat anak-anak muda (kayak Mister gini, deh).
Kalau soal liburan, mas Lukman punya opini dan rekomendasi yang menarik, nih yang harus banget kamu tahu. Berikut potongan wawancara Mister Aladin sama mas Lukman Sardi.
A�
MA: Tempat syutingnya berbeda-beda ya, mas? Ada di Jogja, Semarang, dan Gunungkidul. Mas pernah ke kota-kota itu sebelumnya?
LS: Kalau Jogja, Semarang, aku lumayan sering, sih. Jogja, tuh salah satu destinasi kesukaan aku juga. Nggak tahu kenapa, ya, I feel home kalau lagi ada di Jogja. Jadi kalau kebetulan lagi jalan-jalan atau ada kerjaan di Jogja aku seneng banget dan ngerasa nyaman. Mungkin karena kehidupannya yang jauh lebih a�?pelana�? daripada Jakarta yang kayaknya everything is in a rush. Terus kulinernya yang banyak dan murah. Kita bisa makan di lesehan atau restoran-restoran yang unik.
MA: Buat para traveler yang pengen liburan di Jogja, mas punya rekomendasi tempat kulineran atau tempat wisata lain yang wajib dikunjungi?
LS: Kalau aku biasanya di daerah Prawirotaman. Di sana banyak pengenapan-pengenapan kecil tapi nyaman dan bagus. Kalau kulinernya ada beberapa tempat. Di Jalan Malioboro ada lesehan, tapi dia baru buka di atas jam 9 namanya Terang Bulan. Itu enak banget. Sambelnya enak, ayamnya juga enak. Sebenernya Terang Bulan itu nama toko yang ada di situ, jadi nama lesehannya juga Terang Bulan. Makanya dia baru buka setelah tokonya tutup.
Terus kalau mie aku suka Mie Pak Pele. Ada juga Mie Bisu di daerah Bantul, itu enak banget. Terus semua mungkin udah tahu Sate Klathak Pak Bari, itu juga menu favorit dan wajib aku kalau lagi di Jogja.
MA: Dan waktu kemarin juga sempet pergi sama cast team yang lain ke tempat-tempat ini, mas?
LS: Oh, sempet banget. Karena kita punya waktu yang lumayan panjang buat syuting, dan waktu break kita pasti cari makanan yang enak.
MA: Nah, kalau ngomongin general destination aja, nih di Indonesia selain Jogja, mas Lukman punya tempat favorit lain nggak atau bucket list yang mas pengen banget kunjungi?
LS: Aku suka banget sama daerah-daerah Indonesia Timur karena aku suka sama pantai. Baru-baru ini aku pergi ke daerah Bira di Bulukumba, Sulawesi. Dia punya pantai yang bagus banget, dan menurut aku Bira destinasi yang harus dikunjungi, supaya orang-orang sadar bahwa Indonesia tuh cantik dan indah banget. Kita juga punya Raja Ampat yang gila-gilaan indahnya.
Ada satu tempat yang aku pengen banget ke sana tapi belum sempet, namanya Bandanaira di Kepulauan Banda. Aku denger di sana buat diving bagus, pantainya juga bagus. Pokoknya tempat liburan impian aku itu harus selalu ada laut yang bagus, bersih, dan biru.
MA: Mas suka diving soalnya, ya?
LS: Kalau diving aku punya kendala karena sinusitis, tapi kalau ke pantai aku biasanya berenang, surfing, atau snorkeling.
MA: Apa aja, sih barang-barang yang mesti mas Lukman bawa pas traveling?
LS: Aku harus punya buku atau map tentang daerah itu sendiri, supaya kita tahu banyak tentang tempat yang kita datangi. Kalau ke daerah laut yang pasti, ya sunscreen. Yang penting banget adalah foto, soalnya aku suka meng-capture tempat-tempat yang menurut aku indah banget. Dan momen itu bisa aku inget setiap saat kalau punya fotonya. Makanya jangan pernah lupa buat bawa kamera, karena itu penting banget kalau kita lagi pergi. Bukan hanya scenery tapi juga aktivitas orang-orangnya yang unik. Bisa kita compile juga jadi video yang bagus.
MA: Kalau untuk waktu dekat ini, mas punya planning buat pergi ke mana nggak, sih?
LS: Ada, sih masih di Indonesia juga sama temen-temen. Sebenernya udah pernah beberapa kali, tapi buat nyantai aja pengen ke Gili. Nggak terlalu jauh, tapi tempatnya enak.
MA: Pantainya juga bagus, ya mas.
LS: Iya, pantainya bagus, kendaraannya juga enak. Karena di Gili, kan cuma ada sepeda dan motor.
Terakhir, pas obrolan hampir selesai, Mister nanya kenapa orang-orang harus nonton film ini dan Mister suka banget sama jawaban mas Lukman. Katanya, a�?Pertama gini, deh. Ini film Indonesia, produksi Indonesia. Kita sebagai orang Indonesia wajib mengapresiasi, menghargai karya kita sendiri. Kedua, ini film yang punya unsur sejarah tapi bisa kita a�?tangkepa�� dengan sangat ringan. Jadi temen-temen bisa ngeliat Kartini dari dari sudut pandang yang sangat ringan dan nantinya jadi pengen tahu lebih banyak. Selain itu, di sini (Indonesia) juga banyak tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi banyak orang. Jadi kita bener-bener meng-explore daerah Jogja, Gunungkidul, supaya temen-temen yang hobi traveling bisa cari tahu dan berkunjung ke sana.a�?
Inspiratif banget, kan, hasil obrolan Mister sama mas Lukman Sardi? Buat kamu yang pengin nonton wawancaranya, langsung aja klikA�di sini.
Pssst, baca juga, ya, wawancara Mister sama mas Chicco Jerikho di artikel selanjutnya. Nggak kalah seru, lho!
Komentar