Kalau ngomongin yang mistis-mistis, jangan dikira rajanya horror cuma Indonesia dan Thailand. Kenapa? Soalnya, ternyata Filipina juga gak kalah angker, lho. Buktinya, mereka punya 10 tempat paling angker yang dijamin bikin hantu kelas teri pun ketakutan!
1. Laperal House, Baguio
sumber foto: thepoortraveler.net
Bentuk bangunannya yang antik aja udah bisa bikin merinding, apalagi sejarahnya! Di jaman perang pasifik, mansion ini dijadiin tempat penyiksaan dan pembunuhan oleh tentara Jepang. Banyak perempuan diperkosa dan laki-laki dipenggal di sini. Gara-gara masa lalunya yang berdarah banget, masyarakat sekitar ngaku udah sering denger suara langkah kaki misterius, lampu yang mati-nyala sendiri, sampai bunga dan lilin yang melayang pindah dari satu ruangan ke ruangan lain. Saking seremnya, sopir taksi aja males nyetir lewat sini.
2. Bahay na Pula, San Ildefonso, Bulacan
sumber foto: upload.wikimedia.org
Mirip-mirip sama Laperal House, bangunan yang dicat warna merah gelap ini juga bikin orang sekitar ketakutan. Lagi-lagi, tentara Jepang ngejadiin tempat ini sebagai lokasi pembunuhan pejuang Filipina dan pemerkosaan perempuan lokal. Saat ini, rumah ini nggak ditinggalin siapa pun (ya iyalaaah... siapa juga yang mau tinggal di sini?), tapi mereka bisa ngedenger suara rintihan dan jeritan dari rumah ini. Bahkan, kadang-kadang juga ada penampakan barisan tentara Jepang mondar-mandir di sekitar bangunannya. Susah banget, sih, move on ke akhirat!
3. Teacher's Camp, Baguio
sumber foto: taroogs.files.wordpress.com
Meskipun tempat ini sering dipakai buat seminar, konferensi, sampai buat solo traveler sekalipun, reputasi angkernya juga gak kalah melejit. Rumornya, tempat ini pernah jadi pembantaian suku pribumi di jaman penjajahan Amerika Serikat. Sampai sekarang, masyarakat sekitar masih sering denger suara langkah kaki dan jeritan pas tengah malem. Bayangan-bayangan item pun juga sering seliweran di pekarangannya. Yaaa, mungkin mereka juga pengin seminar atau konferensi. Who knows?
4. Herrera Mansion (Tiaong Stone House), Provinsi Quezon
sumber foto: m2comms.com
Menurut Mister, hantu di sini lebih kalem dan harmless daripada di tempat lain. Dibangun tahun 1920an oleh arsitek terkenal Filipina, Tomas Mapua, mansion ini sering "dihiasi" penampakan hantu pasangan manula yang jalan-jalan di halamannya. Wah, romantisnya kebawa sampai ke dimensi lain, ya! Selain si kakek-nenek, masyarakat sekitar juga sering denger suara rantai diseret sepanjang malem.
5. Malacanang House, Manila
sumber foto: wikimedia.org
Sebagai bangunan yang jadi saksi bisu sejarah Filipina dari waktu ke waktu, rupanya banyak makhluk yang "nyangkut" di tempat istana kepresidenan Filipina ini. Mulai dari penjaga Presiden Aquino yang ngaku ngeliat piano bunyi sendiri, cerita derap langkah kaki di balai pertemuan, sampai penampakan beberapa presiden yang udah meninggal. Lucunya lagi, ada juga cerita yang bilang kalau hantu Manuel Roxas sering nakut-nakutin mantan Presiden Marcos dan istrinya, Imelda Marcos. Hihihi, bahkan hantu aja sensi sama diktator, ya! Oh ya, di tahun 2012, pihak Malacanang House sendiri merilis foto siluet hantu orang tanpa kepala di sini. Widih!
6. Manila Film Center
sumber foto: rogue.ph
Bangunan yang bentuknya terinspirasi dari Parthenon rupanya sering jadi inspirasi banyak cerita film horror, lho. Dua puluh tahun lalu, ratusan pekerja dikubur hidup-hidup di sini pas tahun 1981. Lah, kenapa? Ini gara-gara Ibu Negara si Imelda Marcos pengin cepet-cepet menyelesaikan pembangunan gedung ini sebelum Festival Film Internasional. Para pekerja bangunan harus kerja 24 jam sehari tanpa istirahat. Yah, namanya buru-buru, semennya pun nggak sempet kering sempurna. Akhirnya seluruh lantai bangunan ini runtuh di tanggal 17 November 1981. Menurut cerita, Imelda Marcos memerintahkan supaya semen disiram di atas mayat-mayat tersebut buat dijadiin tumbal. Tujuannya supaya bangunan ini jadi makin kuat dan laku. Wah, mirip-mirip sama cerita horor di sini, ya!
7. Ozone Disco, Quezon City
sumber foto: img.buzzfeed.com
Bangunan bekas tempat clubbing ini jadi angker gara-gara tragedi kebakaran yang terjadi di tahun 1996. Gara-gara musibah ini, ratusan mahasiswa yang lagi ngerayain kelulusan tewas terpanggang karena nggak berhasil keluar dari tempat ini. Sampai sekarang, masyarakat sekitar masih sering denger suara musik samar-samar dari bangunan yang makin lama makin lapuk. Bukan cuma musik, bayangan kerumunan orang lagi nge-dance pun sering keliatan dari luar. Huhu, sedih, ya. Berdansa sampai mati!
8. Clark Air Base Hospital
sumber foto: phiilleep.blogspot.co.id
Kalau di tempat lain hantunya cuma seliweran atau jerit-jerit, penunggu di tempat ini lebih mirip gerombolan kriminal yang cari ribut sama manusia. Penampakan misterius dan suara-suara lirih di sini cuma bumbu awal buat menyambut manusia yang berani mendekat. Menurut cerita, tempat ini dipagari akibat saking ganasnya hantu di sini. Mereka suka ngelempar barang, mencelakai, mendorong, dan masih banyak lagi. Bukan cuma itu, tempat ini juga dinobatin badan Pemburu Hantu Internasional sebagai salah satu tempat terangker di dunia!
9. Balete Drive
sumber foto: rogue.ph
Kalau Amerika punya Elm Street dan Freddie Kruger, Filipina punya Balete Drive. Di sini ada hantu perempuan yang rajin menampakan diri sepanjang malem. Siapakah dia? Menurut cerita, dulunya dia jadi korban tabrak lari di jalan ini. Ada juga cerita yang bilang kalau dia meninggal akibat diperkosa sopir taksi yang dia tumpangi. Apa pun ceritanya, si hantu udah mulai keliatan sejak tahun 1950an. Doi sering tiba-tiba minta dibonceng para pengendara motor atau nongol di kaca spion mobil. Mungkin mbaknya masih nyari orang yang ngebunuh dia, ya. Huhu...
10. Manila City Hall
sumber foto: wikipedia.org
Manila City Hall jadi angker mungkin gara-gara bentuk bangunannya juga. Kalau dilihat dari atas, gedung ini mirip peti mati dengan salib di bagian tengahnya! Para pekerja di sini cerita kalau mereka sering ngeliat penampakan ilang-timbul di seluruh bangunan. Suara langkah kaki, suara-suara ribut aneh, dan rintihan lirih udah mulai kedengeran jam 6 sore. Wah, pagi banget, ya, dinasnya!
Komentar