
Aladiners, kamu si paling suka nyemil cokelat dan sering merasa bersalah setelah mengonsumsinya? Tenang, terlepas dari reputasinya yang buruk sebagai penyebab kenaikan berat badan, sejumlah manfaat cokelat terhadap kesehatan juga bisa kamu dapatkan.
Perlu kamu tau, cokelat terbuat dari biji pohon kakao Theobroma tropis. Coklat menjadi sangat populer di dunia yang lebih luas dan permintaannya meledak. Termasuk di Indonesia.
Cokelat telah menjadi produk makanan populer yang dinikmati jutaan orang setiap hari, berkat rasanya yang unik, kaya, dan manis. Lalu, apa saja manfaat cokelat bagi kesehatan dan bagaimana tips aman mengonsumsinya? Simak ulasannya di sini yuk!
Inilah manfaat cokelat yang perlu kamu tau
Cokelat menerima banyak kesan buruk karena kandungan lemak dan gulanya yang tinggi. Konsumsinya dikaitkan dengan jerawat, obesitas, tekanan darah tinggi, penyakit arteri koroner, dan diabetes. Namun, menurut ulasan dari efek kesehatan cokelat yang dipublikasikan di Netherlands Journal of Medicine, tidak semuanya berita buruk.
Lebih dalam, para penulis menunjuk pada penemuan bahwa kakao, bahan utama dalam cokelat, mengandung senyawa fenolik yang aktif secara biologis. Hal ini telah mengubah pandangan orang tentang cokelat, dan telah mendorong penelitian tentang pengaruhnya terhadap penuaan, dan kondisi seperti stres oksidatif, pengaturan tekanan darah, dan aterosklerosis.
Berikut ini manfaat kesehatan yang di dapat dengan konsumsi yang tepat.
1. Kolesterol
Satu studi, yang diterbitkan dalam The Journal of Nutrition, menunjukkan bahwa konsumsi cokelat dapat membantu mengurangi low-density lipoprotein (LDL) kadar kolesterol, juga dikenal sebagai “kolesterol jahat”. Para peneliti berangkat untuk menyelidiki apakah cokelat batangan yang mengandung sterol tumbuhan (PS) dan flavanol kakao (CF) memiliki efek pada kadar kolesterol.
Kesimpulan dari penelitian itu, konsumsi cokelat batangan yang mengandung PS dan CF secara teratur, sebagai bagian dari diet rendah lemak, dapat mendukung kesehatan jantung dengan menurunkan kolesterol dan meningkatkan tekanan darah.
2. Fungsi kognitif
Ilmuwan di Harvard Medical School telah menyarankan bahwa minum dua cangkir cokelat panas sehari dapat membantu menjaga kesehatan otak dan mengurangi penurunan daya ingat pada orang tua. Para peneliti menemukan bahwa cokelat panas membantu meningkatkan aliran darah ke bagian otak yang membutuhkannya.
Studi lain, yang diterbitkan pada tahun 2016 di jurnal Appetite, menyarankan makan cokelat setidaknya sekali seminggu dapat meningkatkan fungsi kognitif.
3. Penyakit jantung
Penelitian yang dipublikasikan di The BMJ, menunjukkan bahwa mengonsumsi cokelat dapat membantu menurunkan risiko terkena penyakit jantung hingga sepertiga. Berdasarkan pengamatan mereka, penulis menyimpulkan bahwa tingkat konsumsi cokelat yang lebih tinggi dapat dikaitkan dengan risiko gangguan kardiometabolik yang lebih rendah. Mereka menyerukan studi eksperimental lebih lanjut untuk memastikan apakah mengonsumsi cokelat itu bermanfaat.
4. Stroke
Melansir Medical News Today, ilmuwan Kanada, dalam sebuah penelitian yang melibatkan 44.489 orang, menemukan bahwa orang yang makan satu porsi cokelat memiliki kemungkinan 22 persen lebih kecil untuk mengalami stroke dibandingkan mereka yang tidak. Juga, mereka yang mengonsumsi sekitar dua ons cokelat seminggu memiliki kemungkinan 46 persen lebih kecil untuk meninggal akibat stroke.
Sebuah studi lebih lanjut, yang diterbitkan dalam jurnal Heart pada tahun 2015, melacak dampak diet pada kesehatan jangka panjang dari 25.000 pria dan wanita. Temuan menunjukkan bahwa makan hingga 100 gram (g) cokelat setiap hari dapat dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung dan stroke.
5. Pertumbuhan dan perkembangan janin
Mengonsumsi 30 g (sekitar satu ons) cokelat setiap hari selama kehamilan dapat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan janin, menurut sebuah penelitian yang dipresentasikan pada Pertemuan Kehamilan 2016 dari Society for Maternal-Fetal Medicine di Atlanta, GA.
Penting untuk dicatat bahwa kemungkinan manfaat kesehatan yang disebutkan di bawah ini berasal dari studi tunggal. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan bahwa makan cokelat benar-benar dapat meningkatkan kesehatan manusia. Selain itu, cokelat batangan tidak hanya mengandung kakao. Manfaat dan risiko bahan lain, seperti gula dan lemak, perlu dipertimbangkan.
Catat! Selain manfaat, ini tips aman mengonsumsinya
Semakin gelap cokelatnya, semakin tinggi konsentrasi kakaonya, sehingga secara teori, semakin tinggi tingkat antioksidan yang ada di batangan tersebut. Namun, nutrisi sangat bervariasi dalam cokelat batangan yang tersedia secara komersial, tergantung pada merek dan jenis yang Anda pilih. Yang terbaik adalah memeriksa label jika Anda ingin memastikan nutrisinya.
Melansir Healthline, cokelat tanpa pemanis dan produk kakao 100 persen tersedia untuk dibeli secara online, dan di beberapa toko grosir dan makanan kesehatan. Jika Anda membeli dark chocolate berkualitas dengan kandungan kakao yang tinggi, maka cukup bergizi. Ini mengandung serat larut dalam jumlah yang layak dan sarat dengan mineral.
Sebatang cokelat hitam 100 gram dengan 70–85% kakao mengandung:
• 11 gram serat
• 66% dari DV untuk besi
• 57% dari DV untuk magnesium
• 196% dari DV untuk tembaga
• 85% dari DV untuk mangan
Selain itu, ia memiliki banyak potasium, fosfor, seng, dan selenium. Tentu saja, 100 gram (3,5 ons) adalah jumlah yang cukup besar dan bukan sesuatu yang harus Anda konsumsi setiap hari. Nutrisi ini juga mengandung 600 kalori dan gula dalam jumlah sedang.
Kalau mau cemil cokelat dengan harga super hemat, kamu juga bisa mendapatkan di AladinMall lho. Mau tau produk selengkapnya? Klik di sini AladinMall.id.
Informasi AladinMall
Untuk info menarik lainnya, kamu dapat mengunjungi AladinMall Blog. Selain itu, kamu juga bisa berkunjung belanja online demi memenuhi segala kebutuhanmu dengan harga super hemat hanya di AladinMall yang bisa diakses melalui AladinMall.id atau download Aplikasi Mister Aladin.